Senin, 28 Mei 2012

Pesta Adat Gantarangkeke yang Kental dengan Nuansa Islam

PESTA adat di gantarangkeke, Bantaeng, digelar, Minggu 17 Juli. Ribuan warga tumpah ruah. Gendang ditabuh, Kecapi didendangkan, tari-tarian dipertunjukkan. Dan tak kalah seru: pertarungan silat tradisional bernama "A’manca."

Konon, di masa kerajaan sebelum masuknya Islam, masyarakat di Gantarangkeke rutin menggelar pesta adat bernama passaungang tauwa. Dalam ritual yang dilakukan setiap tahun ini, manusia diadu, dan dibuat berkelahi di dalam sebuah arena. Perkelahiannya bebas, bahkan dibolehkan menggunakan badik. Akibatnya, tak sedikit petarung passaungang tauwa yang cedera, bahkan tewas.



Namun, beberapa waktu berlalu. Seorang bernama Karaeng Sawerigading, datang ke Gantarangkeke, dan mempersunting anak dari Butta Silanta, raja di Gantarangkeke. Sawerigading, yang kemudian menjadi orang berpengaruh di Gantarangkeke, mengganti pesta passaungang tauwa tersebut dengan sejumlah “akkarenang,” atau macam-macam permainan yang sekadar menghibur rakyat.

Itu diceritakan Syamsul Bahri Dg Rewa, tokoh masyarakat Gantarangkeke. Dia mengatakan, macam-macam perhelatan yang dilakukan untuk mengganti “passaungang tauwa.” Saat Passaungang tauwa diganti, masyarakat pun menyepakati sejumlah permainan. Di antaranya, masyarakat mengenal assaung jangang (sabung ayam). Manusia yang biasanya menjadi petarung, kemudian diganti ayam.

Masyarakat juga pernah mengenal pareppe bayao, atau lomba adu telur, dan pa’lomba sapiri (lomba kemiri). Untuk menghibur rakyat, juga digelar A’manca. Sebuah pertarungan antar manusia, tapi menggunakan seni silat. JIka disaksikan, A’manca, lebih terlihat sebagai pertarungan yang berpadu dengan seni tari.

Dari serentetan pesta adat yang berlangsung kemarin itu, A’manca menjadi yang paling ditunggu-tunggu. Untuk menyaksikannya, warga rela datang dari tempat yang jauh, dengan berjalan, hanya untuk menyaksikan pesta adat gantarangkeke, khususnya A’manca.

Pesta adat tersebut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Sulsel, A Syuaib Mallombassi, yang mewakili Gubernur Provinsi Sulsel. Dalam sambutannya, Pemprov menyambut baik pesta adat tersebut. Bahkan, katanya, pesta adat gantarangkeke adan dijadikan salah satu agenda visit Sulsel 2012.

Pesta Gantarangkeke juga dihadiri sejumlah anggota Muspida Bantaeng, di antaranya Wakil Bupati Bantaeng, H A Asli Mustadjab, Polres, Kejari, Pengadilan Negeri Bantaeng, dan masing-masing kepala SKPD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkomentar...