PESTA adat di gantarangkeke, Bantaeng, digelar, Minggu 17 Juli.
Ribuan warga tumpah ruah. Gendang ditabuh, Kecapi didendangkan,
tari-tarian dipertunjukkan. Dan tak kalah seru: pertarungan silat
tradisional bernama "A’manca."
Konon, di masa kerajaan
sebelum masuknya Islam, masyarakat di Gantarangkeke rutin menggelar
pesta adat bernama passaungang tauwa. Dalam ritual yang dilakukan setiap
tahun ini, manusia diadu, dan dibuat berkelahi di dalam sebuah arena.
Perkelahiannya bebas, bahkan dibolehkan menggunakan badik. Akibatnya,
tak sedikit petarung passaungang tauwa yang cedera, bahkan tewas.
Namun,
beberapa waktu berlalu. Seorang bernama Karaeng Sawerigading, datang ke
Gantarangkeke, dan mempersunting anak dari Butta Silanta, raja di
Gantarangkeke. Sawerigading, yang kemudian menjadi orang berpengaruh di
Gantarangkeke, mengganti pesta passaungang tauwa tersebut dengan
sejumlah “akkarenang,” atau macam-macam permainan yang sekadar menghibur
rakyat.
Itu diceritakan Syamsul Bahri Dg Rewa, tokoh
masyarakat Gantarangkeke. Dia mengatakan, macam-macam perhelatan yang
dilakukan untuk mengganti “passaungang tauwa.” Saat Passaungang tauwa
diganti, masyarakat pun menyepakati sejumlah permainan. Di antaranya,
masyarakat mengenal assaung jangang (sabung ayam). Manusia yang biasanya menjadi petarung, kemudian diganti ayam.
Masyarakat
juga pernah mengenal pareppe bayao, atau lomba adu telur, dan pa’lomba
sapiri (lomba kemiri). Untuk menghibur rakyat, juga digelar A’manca.
Sebuah pertarungan antar manusia, tapi menggunakan seni silat. JIka
disaksikan, A’manca, lebih terlihat sebagai pertarungan yang berpadu
dengan seni tari.
Dari serentetan pesta adat yang
berlangsung kemarin itu, A’manca menjadi yang paling ditunggu-tunggu.
Untuk menyaksikannya, warga rela datang dari tempat yang jauh, dengan
berjalan, hanya untuk menyaksikan pesta adat gantarangkeke, khususnya A’manca.
Pesta
adat tersebut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Sulsel, A Syuaib
Mallombassi, yang mewakili Gubernur Provinsi Sulsel. Dalam sambutannya,
Pemprov menyambut baik pesta adat tersebut. Bahkan, katanya, pesta adat
gantarangkeke adan dijadikan salah satu agenda visit Sulsel 2012.
Pesta
Gantarangkeke juga dihadiri sejumlah anggota Muspida Bantaeng, di
antaranya Wakil Bupati Bantaeng, H A Asli Mustadjab, Polres, Kejari,
Pengadilan Negeri Bantaeng, dan masing-masing kepala SKPD.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkomentar...