Senin, 28 Mei 2012

Kisah Kakek Nikahi Perempuan Belia

Kenalan hanya Empat Hari, Benih Cinta di Depan Toko 


Empat hari bukan waktu panjang. Apalagi, untuk sebuah hubungan yang berujung pada pernikahan.

Kamis 16 Februari lalu, Bella Landita Dewi, 18 tahun, resmi menjadi istri Haji Buhari, seorang pengusaha yang berusia 75 tahun. Pernikahan keduanya berlangsung meriah di Masjid Almarkaz, dengan mahar satu setel emas 15 gram, uang tunai Rp100 juta, dan beras 500 kilogram.


Keduanya memang terpaut usia yang terlampau jauh. Bahkan, Bella Landita tak lebih tua dari anak paling bungsu Buhari. "Anak Haji Buhari ada tujuh orang. Semuanya sudah menikah, kecuali anak bungsu yang umurnya sekitar 20 tahun," ujar Andi Azis, salah satu kerabat dekat Buhari.



Bagi kebanyakan orang, fenomena pernikahan seperti ini sudah dianggap peristiwa yang lumrah. Malah, justru kebanyakan terjadi, kakek beristri sampai beberapa kali.

Berbeda dengan Buhari. Pemilik Toko produk tekstil bernama Harmonis di Pasar Sentral ini menikahi Wiwi, panggilan Bella Landita, setelah kurang lebih setahun menduda. Pernikahannya dengan Wiwi adalah yang kedua kalinya, setelah istrinya meninggal tahun lalu.

"Pak Haji (Buhari) memang duda, lalu dia nikahi anak saya. Kami sendiri tidak ada masalah," kata ayah Wiwi, Ali Arsyad kepada FAJAR, Jumat 31 Februari, di kediamannya, di Jalan Maccini Raya. Ali yang bersama sejumlah keluarga mempelai perempuan, menjelaskan kesepakatan antara kedua belah pihak hanya menyepakati secara tertulis uang belanja Rp100 juta, mahar emas 15 gram, dan beras 500 kg.

"Waktu kita mappettu bicara (acara lamaran, red) tidak ada kita sepakati maharnya yang berupa satu unit mobil, ditambah lima ruko (rumah toko)," ujarnya sambil menunjukkan nota kesepakatan tertulis yang ditandatangani perwakilan kedua pihak mempelai. Ali sangat menyayangkan kabar tidak menyenangkan tersebut. Sebelumnya, kabar tentang ruko dan mobil yang menjadi mahar tersebut sempat beredar luas di situs jejaring sosial Facebook, dan diberitakan di koran ini, kemarin.

Menurut Ali, kabar tersebut disebar oknum tak dikenal, yang tak senang dengan pernikahan Buhari yang kini dikenal punya lebih dari 10 toko besar di Makassar dan Gowa ini.

Hal yang sama diungkap anak Sulung Buhari, Haji Daya. "Tidak mungkin maharnya lima unit ruko. Maharnya cuma emas dengan uang belanja Rp100 juta. Dan itu wajar," tukasnya.

Bagaimana dengan kisah pertemuannya? Ali mengaku, keduanya saling mengenal hanya dalam waktu sekitar seminggu. Bahkan, Andi Azis menyebut mereka hanya rutin bertemu dalam waktu empat hari sebelum acara lamaran.

Terkait perkenalannya, kondisi geografis sepertinya menjadi faktor pendukung utama. Toko Harmonis milik Buhari terletak di Jalan HOS Cokroaminoto. Tepat di depan tokonya, berdiri deretan lapak-lapak pedagang pasar sentral yang direlokasi ke tempat tersebut, lantaran kebakaran yang menimpa pasar ini tahun lalu. Salah satu di antara puluhan lapak di lokasi itu adalah milik Abu Hanifah, kakek Andi Wiwi, yang kebetulan akrab dengan Buhari.

"Kebetulan, Andi Wiwi yang bekerja di sebuah minimarket Jalan Somba Opu, dan sering jalan-jalan ke tempat kakeknya berdagang ini," ujar Aziz. Dari situlah, benih cinta Buhari kepada Wiwi. Kakek ini memang sudah lama mencari pasangan, semenjak istrinya meninggal.Pasangan Buhari dan Wiwi tak bisa ditemui FAJAR. Keduanya tak bisa diganggu. Masing-masing keluarga juga enggan menyebutkan tempat keduanya berada. "Yang jelas mereka ada di suatu tempat, dan tidak bisa diganggu. Saya tidak bisa beritahu tempatnya," ujar putra sulung Buhari, Daya, yang ditemui di toko Harmonis, kemarin. Demikian halnya dengan Abu, yang ditemui di kediamannya.(dibuat untuk Harian FAJAR, Edisi 18 Februari)

1 komentar:

Terima kasih telah berkomentar...