Kenalan hanya Empat Hari, Benih Cinta di Depan Toko
Empat hari bukan waktu panjang. Apalagi, untuk sebuah hubungan yang berujung pada pernikahan.
Kamis
16 Februari lalu, Bella Landita Dewi, 18 tahun, resmi menjadi istri
Haji Buhari, seorang pengusaha yang berusia 75 tahun. Pernikahan
keduanya berlangsung meriah di Masjid Almarkaz, dengan mahar satu setel
emas 15 gram, uang tunai Rp100 juta, dan beras 500 kilogram.
Keduanya
memang terpaut usia yang terlampau jauh. Bahkan, Bella Landita tak
lebih tua dari anak paling bungsu Buhari. "Anak Haji Buhari ada tujuh
orang. Semuanya sudah menikah, kecuali anak bungsu yang umurnya sekitar
20 tahun," ujar Andi Azis, salah satu kerabat dekat Buhari.
Bagi
kebanyakan orang, fenomena pernikahan seperti ini sudah dianggap
peristiwa yang lumrah. Malah, justru kebanyakan terjadi, kakek beristri
sampai beberapa kali.
Berbeda dengan Buhari. Pemilik Toko
produk tekstil bernama Harmonis di Pasar Sentral ini menikahi Wiwi,
panggilan Bella Landita, setelah kurang lebih setahun menduda.
Pernikahannya dengan Wiwi adalah yang kedua kalinya, setelah istrinya
meninggal tahun lalu.
"Pak Haji (Buhari) memang duda, lalu dia nikahi anak saya. Kami sendiri tidak ada masalah," kata ayah Wiwi, Ali Arsyad kepada FAJAR,
Jumat 31 Februari, di kediamannya, di Jalan Maccini Raya. Ali yang
bersama sejumlah keluarga mempelai perempuan, menjelaskan kesepakatan
antara kedua belah pihak hanya menyepakati secara tertulis uang belanja
Rp100 juta, mahar emas 15 gram, dan beras 500 kg.
"Waktu
kita mappettu bicara (acara lamaran, red) tidak ada kita sepakati
maharnya yang berupa satu unit mobil, ditambah lima ruko (rumah toko),"
ujarnya sambil menunjukkan nota kesepakatan tertulis yang ditandatangani
perwakilan kedua pihak mempelai. Ali sangat menyayangkan kabar tidak
menyenangkan tersebut. Sebelumnya, kabar tentang ruko dan mobil yang
menjadi mahar tersebut sempat beredar luas di situs jejaring sosial Facebook, dan diberitakan di koran ini, kemarin.
Menurut
Ali, kabar tersebut disebar oknum tak dikenal, yang tak senang dengan
pernikahan Buhari yang kini dikenal punya lebih dari 10 toko besar di
Makassar dan Gowa ini.
Hal yang sama diungkap anak Sulung
Buhari, Haji Daya. "Tidak mungkin maharnya lima unit ruko. Maharnya cuma
emas dengan uang belanja Rp100 juta. Dan itu wajar," tukasnya.
Bagaimana
dengan kisah pertemuannya? Ali mengaku, keduanya saling mengenal hanya
dalam waktu sekitar seminggu. Bahkan, Andi Azis menyebut mereka hanya
rutin bertemu dalam waktu empat hari sebelum acara lamaran.
Terkait
perkenalannya, kondisi geografis sepertinya menjadi faktor pendukung
utama. Toko Harmonis milik Buhari terletak di Jalan HOS Cokroaminoto.
Tepat di depan tokonya, berdiri deretan lapak-lapak pedagang pasar
sentral yang direlokasi ke tempat tersebut, lantaran kebakaran yang
menimpa pasar ini tahun lalu. Salah satu di antara puluhan lapak di
lokasi itu adalah milik Abu Hanifah, kakek Andi Wiwi, yang kebetulan
akrab dengan Buhari.
"Kebetulan, Andi Wiwi yang bekerja di
sebuah minimarket Jalan Somba Opu, dan sering jalan-jalan ke tempat
kakeknya berdagang ini," ujar Aziz. Dari situlah, benih cinta Buhari
kepada Wiwi. Kakek ini memang sudah lama mencari pasangan, semenjak
istrinya meninggal.Pasangan Buhari dan Wiwi tak bisa ditemui FAJAR.
Keduanya tak bisa diganggu. Masing-masing keluarga juga enggan
menyebutkan tempat keduanya berada. "Yang jelas mereka ada di suatu
tempat, dan tidak bisa diganggu. Saya tidak bisa beritahu tempatnya,"
ujar putra sulung Buhari, Daya, yang ditemui di toko Harmonis, kemarin.
Demikian halnya dengan Abu, yang ditemui di kediamannya.(dibuat untuk Harian FAJAR, Edisi 18 Februari)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus